Manusia memiliki bermacam keinginan dan kebutuhan dalam hidupnya. Kita mempunyai tujuan yang ingin dicapai, impian yang ingin diwujudkan, tempat yang hendak dikunjungi, hal-hal yang mau dicoba, dan apa saja yang yang dapat menjadikan hidup kita lebih berharga atau bahagia, dalam pandangan kita masing-masing.
Islam sendiri mengajarkan kita untuk memanfaatkan sumber daya yang dititipkan pada kita dengan sebaik-baiknya. Agar tak ada yang tersia-sia dan menimbulkan penyesalan pada akhirnya. Rasulullah saw. bersabda:
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: 1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, 2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, 3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, 4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, 5) Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim).
Masa muda, kesehatan, kekayaan, waktu luang, sampai hidup itu sendiri merupakan peluang yang tak selalu kita hargai keberadaannya. Menggunakan semua kelebihan itu sebaik mungkin berarti dua hal: Untuk menghasilkan sesuatu yang baik dan dengan cara yang tepat.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dia berkata bahwa Rasulullah saw. telah bertanya (kepadaku): “Benarkah kamu selalu berpuasa di siang hari dan selalu berjaga di malam hari?” Aku pun menjawab: “Ya, (benar), ya Rasulullah.” Rasulullah saw. pun lalu bersabda: “Jangan kau lakukan semua itu. Berpuasalah dan berbukalah kamu, berjagalah dan tidurlah kamu, sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu, matamu mempunyai hak atas dirimu, dan istrimu pun mempunyai hak atas dirimu.” (HR. Bukhari).
Saat kita menggunakan peluang kita untuk hal yang tidak berguna, lebih-lebih merugikan, maka syarat pertama gagal dipenuhi. Sementara, cara yang tepat berarti memenuhi hak-hak yang harus dipenuhi, termasuk hak diri kita sendiri, atau dengan kata lain menjaga keseimbangan. Keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani, kebutuhan untuk belajar dan bermain, bekerja dan beristirahat, karier dan keluarga, memanfaatkan dan melestarikan, beraktivitas dan menjaga kesehatan.
Keberhasilan kita dalam hidup barulah lengkap jika aspek keseimbangan tadi terpenuhi, ketika manfaat kita ciptakan tanpa menimbulkan kerusakan.
I believe that being successful means having a balance of success stories across the many areas of your life. You can’t truly be considered successful in your business life if your home life is in shambles. (Zig Ziglar). [aca]
Wallahu A'lam
Source : alifmagz.com
0 Comment:
Post a Comment