Generasi muda adalah generasi
harapan bangsa, di tangannyalah nasib Bangsa ini. Maju atau tidaknya bangsa
tercinta ini bergantung pada kualitas generasi muda. Karena bagaimanapun para
birokrat hari ini pasti akan digantikan oleh generasi muda seiring berjalannya
waktu.
Peran generasi muda untuk Bangsa ini
sebenarnya telah terlihat mulai pada masa perjuangan. Pada saat itu kita
mengetahui dalam sejarah bahwa Sang Proklamator diculik oleh para generasi muda
yang kemudian “memaksa” mereka berdua untuk memanfaatkan kesempataan
menyerahnya Jepang pada sekutu untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Berkat aksi “nekat” generasi muda itulah sehingga saat ini kita bisa menghirup
udara bebas di tanah air tercinta ini tanpa perlu khawatir akan adanya suara
tembakan, meriam, pesawat tempur, jeritan penyiksaan dan lain sebagainya
sebagaimana yang dialamai oleh para pejuang kemerdekaan kita dahulu.
Selain itu, generasi muda kembali
memperlihatkan taringnya ketika jargon “kemerdekaan” hanya isapan jempol
belaka. Di era orde baru, meskipun kita telah merdeka dari penjajah asing
ternyata elit negeri ini justru mengkhianati makna kemerdekaan yang telah susah
payah diraih oleh para pahlawan kita dengan kembali “menjajah” rakyat negeri
sendiri. Korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela, mulut rakyat dibungkam
serapat mungkin dengan berbagai cara bahkan hingga menjatuhkan korban. Melihat
keadaan itu, generasi muda di seluruh Nusantara dengan darah mudanya yang
berapi-api bersatu padu mereformasi keadaan kelam itu dengan berbagai cara
termasuk melakukan demonstrasi besar-besaran. Generasi muda saat itu tampil
sebagai garda terdepan memperjuangkan harapan terpendam rakyat Indonesia yaitu
terciptanya negara Indonesia yang merdeka seutuhnya. Sekali lagi, berkat
generasi muda Bangsa ini berhasil melangkah menuju Indonesia yang lebih baik.
Dua contoh yang penulis kemukakan
tersebut telah menjadi bukti betapa peran generasi muda sangat menentukan nasib
Bangsa tercinta ini. Namun, betapa sedih bumi pertiwi ketika menyaksikan
generasi muda dewasa ini yang telah banyak diracuni oleh kelamnya dunia
narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, tawuran dan lain sebagainya. Dengan
tenggelamnya generasi muda dalam dunia penuh kerusakan itu rasa khawatir dan
penuh cemas menyelimuti bumi pertiwi. Bumi pertiwi mempertanyakan : “Generasi
muda yang seperti inikah yang akan memegang kendali Bangsa ini ? Bagaimanakah
rupa bangsa ini nantinya ?”. Perasaan cemas itu semakin menjadi-jadi ketika
melihat media yang memberitakan para elit yang menggunakan narkoba, bermain
perempuan dan tega melakukan korupsi serta memperkaya dirinya sendiri disaat rakyatnya
susah payah mencari sesuap nasi. Jika saat ini saja para elit sedemikian
bejatnya apatah lagi ketika generasi yang akan menggantikan mereka adalah
generasi muda yang telah rusak dengan kerusakan-kerusakan sebagaimana yang
penulis kemukakan sebelumnya.
Sesekali bumi pertiwi tersenyum
melihat kenyataan bahwa ternyata tidak sedikit pula generasi muda yang mengukir
prestasi gemilang di berbagai bidang; olahraga, seni dan budaya, teknologi dan
akademik yang bahkan hingga ke tingkat internasional. Prestasi-prestasi inilah
yang seharusnya lebih ditonjolkan dan diapresiasi oleh negara agar semakin
banyak generasi muda yang berprestasi sehingga pada akhirnya generasi muda
tidak lagi berlomba-lomba untuk membuat kerusakan akan tetapi justru
berlomba-lomba dalam mengukir prestasi di berbagai bidang. Generasi berprestasi
seperti inilah yang dirindukan oleh bumi pertiwi yang mampu menjawab tantangan
masa depan yang kian kompleks.
Tentu menjadi pertanyaan besar bagi
kita semua bagaimana mempersiapakan generasi muda yang cerah seperti itu ?.
Jawabannya adalah tentu saja dengan pendidikan dan kesehatan. Tanpa pendidikan
dan kesehatan yang baik, mustahil akan lahir generasi muda seperti yang dirindukan
bumi pertiwi. Pendidikan yang dimaksud yaitu : yang pertama, pendidikan yang
bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, kaya maupun miskin, yang kedua,
pendidikan yang mampu melahirkan generasi yang berkarakter. Generasi
berkarakter tentu saja dilahirkan dari pendidikan agama yang baik karena dengan
pendidikan agamalah manusia mampu menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan
fitrahnya. Namun, kenyataannya pendidikan agama saat ini seakan hanya sebagai
bumbu penyedap didalam kurikulum pendidikan kita. Padahal, pendidikan agama
mengasah kecerdasan emosional dan spiritual siswa sehingga mampu mengimbangi
kecerdasaan intelektualya. Pendidikan agama yang kurang justru akan melahirkan
generasi yang cerdas dalam merusak Bangsa bukan cerdas dalam memperbaiki apalagi memajukan bangsa. Sebagaimana
contoh cerdas yang diperlihatkan koruptor dewasa ini.
Setelah pendidikan yang baik, maka
yang harus diperhatikan pula adalah kesehatan para generasi muda. Bagaimanapun
berhasilnya dunia pendidikan melahirkan generasi berkualitas, jika tidak sehat
maka akan mati sia-sia generasi gemilang tersebut sehingga Bangsa tetap akan
seperti ini. Padahal tantangan di masa depan menuntut generasi muda yang
cerdas, berkarakter dan sehat untuk meladeninya. Itulah dua hal urgen yang
harus diperhatikan oleh negara untuk melahirkan generasi gemilang demi masa
depan Bangsa yang besar ini.
Sehingga kesimpulannya adalah generasi
muda yang dirindukan Bumi Pertiwi adalah generasi muda yang cerdas, sehat, dan
berkarakter serta gemilang dengan prestasi-prestasinya sehingga mampu menjawab
tantangan masa depan atau bahkan lebih dari itu, generasi muda Bumi Pertiwi-lah
yang justru akan menantang masa depan dan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Semoga.
Sekian
0 Comment:
Post a Comment