حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عُثْمَانَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مُعَانُ بْنُ رِفَاعَةَ السَّلَامِيُّ
حَدَّثَنِي أَبُو خَلَفٍ الْأَعْمَى قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
إِنَّ أُمَّتِي لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلَالَةٍ
فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلَافًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ
(IBNUMAJAH - 3940) : Telah menceritakan kepada kami Al 'Abbas bin
'Utsman Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah
menceritakan kepada kami Ma'an bin Rifa'ah As Salami telah menceritakan
kepadaku Abu Khalaf Al A'ma dia berkata; aku mendengar Anas bin Malik berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
umatku tidak akan bersatu di atas kesesatan, apabila kalian melihat
perselisihan maka kalian harus berada di sawadul a'dzam (kelompok yang
terbanyak; maksudnya yang sesuai sunnah)." (IBNUMAJAH - 3940)
perkataan Abu Bakr Al-Siddiq ra.:
فَإِن رَأَيْتُمُونِي على حق فَأَعِينُونِي، وَإِن رَأَيْتُمُونِي على
بَاطِل فسددوني[1]
Jika kalian melihat kebenaran pada
apa yang saya katakan dan kerjakan maka bantulah saya, dan jika kalian apa yang
saya katakan dan kerjakan adalah sebuah kesalahan maka nasehatilah saya dan
luruskanlah saya.
حَدَّثَنَا
عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ وَهُوَ ابْنُ أَبِي حَزْمٍ أَخُو حَزْمٍ الْقُطَعِيِّ حَدَّثَنَا
أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ جُنْدَبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ
فَأَصَابَ فَقَدْ أَخْطَأَ
قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَقَدْ تَكَلَّمَ بَعْضُ أَهْلِ الْحَدِيثِ فِي
سُهَيْلِ بْنِ أَبِي حَزْمٍ وَهَكَذَا رُوِيَ عَنْ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ
أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ أَنَّهُمْ
شَدَّدُوا فِي هَذَا فِي أَنْ يُفَسَّرَ الْقُرْآنُ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَأَمَّا
الَّذِي رُوِيَ عَنْ مُجَاهِدٍ وَقَتَادَةَ وَغَيْرِهِمَا مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ
أَنَّهُمْ فَسَّرُوا الْقُرْآنَ فَلَيْسَ الظَّنُّ بِهِمْ أَنَّهُمْ قَالُوا فِي
الْقُرْآنِ أَوْ فَسَّرُوهُ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَوْ مِنْ قِبَلِ أَنْفُسِهِمْ وَقَدْ
رُوِيَ عَنْهُمْ مَا يَدُلُّ عَلَى مَا قُلْنَا أَنَّهُمْ لَمْ يَقُولُوا مِنْ
قِبَلِ أَنْفُسِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مَهْدِيٍّ
الْبَصْرِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ
مَا فِي الْقُرْآنِ آيَةٌ إِلَّا وَقَدْ سَمِعْتُ فِيهَا شَيْئًا حَدَّثَنَا ابْنُ
أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ قَالَ
مُجَاهِدٌ لَوْ كُنْتُ قَرَأْتُ قِرَاءَةَ ابْنِ مَسْعُودٍ لَمْ أَحْتَجْ إِلَى
أَنْ أَسْأَلَ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ كَثِيرٍ مِنْ الْقُرْآنِ مِمَّا سَأَلْتُ
(TIRMIDZI - 2876) : Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin
Humaid telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan
kepada kami Suhail bin Abdullah dia adalah Ibnu Abu Hazm saudaranya Hazm Al
Qutha'I, telah menceritakan kepada kami Abu Imran Al Jauni dari Jundub bin
Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
mengatakan tentang Al Qur`an dengan pendapatnya, maka dia tetap salah walaupun
pendapatnya benar."
Abu Isa berkata; Hadits ini gharib, sebagian
ahli hadits membicarakan Suhail bin Abu Hazm, dan demikianlah telah
diriwayatkan dari sebagian ulama dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan yang lainnya, bahwa mereka memperketat dalam masalah ini, yaitu
tentang menafsirkan Al Qur`an tanpa Ilmu, adapun yang diriwayatkan dari
Mujahid, Qatadah dan lainnya dari para ulama, bahwa mereka menafsirkan Al
Qur`an bukan karena prasangka yang ada pada mereka, kemudian mereka mengatakan
tentang Al Qur`an atau menafsirkannya tanpa dasar ilmu atau dari diri mereka,
telah diriwayatkan dari mereka, mengenai dalil yang menunjukkan atas apa yang
kami katakana, bahwa mereka tidak mengatakan tentang Al Qur`an dari diri mereka
tanpa dasar ilmu. Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Mahdi Al Bashri
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Qatadah ia berkata;
"Tidak ada satu ayat pun dari Al Qur`an kecuali aku telah mendengar apa
yang terkandung di dalamnya." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Al A'masy ia berkata;
Mujahid berkata; "Seandainya aku membaca dengan bacaan Ibnu Mas'ud, maka
aku tidak perlu lagi bertanya kepada Ibnu Abbas tentang banyak hal dari Al
Qur`an, sebagaimana yang saya tanyakan."
حَدَّثَنَا
هَارُونُ بْنُ إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
الْعَاصِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ
انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ
الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا
جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
وَفِي الْبَاب
عَنْ عَائِشَةَ وَزِيَادِ بْنِ لَبِيدٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
صَحِيحٌ وَقَدْ رَوَى هَذَا الْحَدِيثَ الزُّهْرِيُّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَعَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ هَذَا
(TIRMIDZI - 2576) : Telah menceritakan kepada
kami Harun bin Ishaq al Hamdani telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin
Sulaiman dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Abdullah bin 'Amru bin al
'Ash dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
Allah tidak mencabut ilmu dengan cara mencabutnya langsung dari manusia, akan
tetapi Dia mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, hingga ketika Dia tidak
meninggalkan seorang alim (di muka bumi) maka manusia menjadikan orang-orang
jahil sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa
ilmu, mereka sesat dan menyesatkan."
Dan pada bab tersebut juga diriwayatkan dari
Aisyah dan Ziyad bin Labid. Abu Isa berkata; 'Ini adalah hadits hasan shahih.
Dan az Zuhri telah meriwayatkan hadits ini dari Urwah dari Abdullah bin 'Amru
dan dari Urwah dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hadits
semisal ini.
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عُبَادَةُ بْنُ
مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ خَبَّابٍ عَنْ سَعِيدٍ الطَّائِيِّ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ
أَنَّهُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو كَبْشَةَ الْأَنَّمَارِيُّ أَنَّهُ
سَمِعَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ثَلَاثَةٌ أُقْسِمُ
عَلَيْهِنَّ وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ قَالَ مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ
مِنْ صَدَقَةٍ وَلَا ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلَّا زَادَهُ
اللَّهُ عِزًّا وَلَا فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ إِلَّا فَتَحَ اللَّهُ
عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا
فَاحْفَظُوهُ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ عَبْدٍ رَزَقَهُ
اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ
وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ
رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ
لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ
فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ
عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ
وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا
بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا
فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ
بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ
قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
(TIRMIDZI - 2247) : Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah
menceritakan kepada kami 'Ubadah bin Muslim telah menceritakan kepada kami
Yunus bin Khabbab dari Sa'id Ath Tho'i Abu Al Bakhtari berkata: telah
menceritakan kepadaku Abu Kabsyah Al Anmari ia mendengar Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa salam bersabda:
"Tiga hal, aku bersumpah atasnya dan aku
akan mengatakan suatu hal pada kalian, hendaklah kalian menjaganya."
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Tidaklah harta seorang
berkurang karena sedekah, tidaklah seseorang diperlakukan secara lalim lalu ia
bersabar melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan untuknya dan tidaklah
seorang hamba membuka pintu minta-minta melainkan Allah akan membukakan pintu
kemiskinan untuknya -atau kalimat sepertinya- dan aku akan mengatakan suatu hal
pada kalian, hendaklah kaian menjaganya."
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam
bersabda:
"Sesungguhnya dunia itu untuk empat orang;
Pertama, seorang hamba yang dikarunia Allah
harta dan ilmu, dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan dengan harta ia
menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah memiliki hak padanya dan ini
adalah tingkatan yang paling baik,
Kedua, selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu
tapi tidak diberi harta, niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki
harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan
apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama,
Ketiga, selanjutnya hamba yang diberi harta
oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa ilmu
menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbinya dengan harta itu dan tidak
menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah padanya, ini adalah
tingkatan terburuk,
Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi
Allah harta atau pun ilmu, ia bekata: Andai aku punya harta tentu aku akan
melakukan seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan mengelola hartanya,
dan niatnya benar, dosa keduanya sama." Berkata Abu Isa: hadits ini hasan
shahih.
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي الْعَمْيَاءِ أَنَّ سَهْلَ بْنَ أَبِي
أُمَامَةَ حَدَّثَهُ
أَنَّهُ دَخَلَ
هُوَ وَأَبُوهُ عَلَى أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ بِالْمَدِينَةِ فِي زَمَانِ عُمَرَ بْنِ
عَبْدِ الْعَزِيزِ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ فَإِذَا هُوَ يُصَلِّي صَلَاةً
خَفِيفَةً دَقِيقَةً كَأَنَّهَا صَلَاةُ مُسَافِرٍ أَوْ قَرِيبًا مِنْهَا فَلَمَّا
سَلَّمَ قَالَ أَبِي يَرْحَمُكَ اللَّهُ أَرَأَيْتَ هَذِهِ الصَّلَاةَ
الْمَكْتُوبَةَ أَوْ شَيْءٌ تَنَفَّلْتَهُ قَالَ إِنَّهَا الْمَكْتُوبَةُ
وَإِنَّهَا لَصَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
أَخْطَأْتُ إِلَّا شَيْئًا سَهَوْتُ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ لَا تُشَدِّدُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ
فَيُشَدَّدَ عَلَيْكُمْ فَإِنَّ قَوْمًا شَدَّدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ فَشَدَّدَ
اللَّهُ عَلَيْهِمْ فَتِلْكَ بَقَايَاهُمْ فِي الصَّوَامِعِ وَالدِّيَارِ
{ وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا
كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ
}
ثُمَّ غَدَا
مِنْ الْغَدِ فَقَالَ أَلَا تَرْكَبُ لِتَنْظُرَ وَلِتَعْتَبِرَ قَالَ نَعَمْ
فَرَكِبُوا جَمِيعًا فَإِذَا هُمْ بِدِيَارٍ بَادَ أَهْلُهَا وَانْقَضَوْا
وَفَنُوا خَاوِيَةٍ عَلَى عُرُوشِهَا فَقَالَ أَتَعْرِفُ هَذِهِ الدِّيَارَ فَقُلْتُ
مَا أَعْرَفَنِي بِهَا وَبِأَهْلِهَا هَذِهِ دِيَارُ قَوْمٍ أَهْلَكَهُمْ
الْبَغْيُ وَالْحَسَدُ إِنَّ الْحَسَدَ يُطْفِئُ نُورَ الْحَسَنَاتِ وَالْبَغْيُ
يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ وَالْعَيْنُ تَزْنِي وَالْكَفُّ وَالْقَدَمُ
وَالْجَسَدُ وَاللِّسَانُ وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
(ABUDAUD -
4258) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb ia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abul Amya` bahwa Sahl bin Abu Umamah
menceritakan kepadanya, bahwa dia bersama bapaknya pernah menemui Anas bin
Malik di Madinah pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz -waktu itu Anas
sebagai sorang gubernur di Madinah-. Saat itu Anas melaksanakan shalat yang
sangat singkat seakan shalatnya seorang musafir atau kurang lebih seperti itu.
Ketika Anas selesai salam, bapakku berkata, "Semoga Allah merahmatimu.
Menurutmu apakah tadi shalat maktubah (wajib) atau shalat nafilah?" Anas
menjawab, "Itu adalah shalat maktubah, dan itulah shalat yang pernah
dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku tidak menyalahi
sesuatu pun darinya, kecuali sesuatu yang aku lupa darinya." Anas lalu
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
"Janganlah kalian perberat diri kalian
hingga Allah akan memperberatmu. Sungguh, ada suatu kaum yang suka memperberat
diri mereka lalu Allah memperberat bagi mereka. Itulah pewaris-pewaris mereka
yang ada di dalam biara-biara dan tempat peribadatan. Firman Allah: '(Dan
mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya….) ' -Qs. Al
hadid: 27-
Keesokan
harinya Abu Umamah (bapakku) pergi menemui Anas, Anas lalu berkata,
"Tidakkah kamu berkendaraan hingga kamu dapat melihat dan mengambil
pelajaran?" Abu Umamah menjawab, "Baiklah." Lalu mereka pergi,
dan ternyata mereka berada pada sebuah perkampungan yang penduduknya telah
binasa, dan musnah, atap-atap pada bangunannya juga telah berjatuhan. Anas
bertanya, "Apakah kamu tahu kampung ini?" aku (Abu Umamah) menjawab,
"Aku tidak tahu tentang kampung dan penduduk daerah ini." Anas menerangkan,
"Ini ada perkampungan suatu kaum yang Allah telah membinasakan mereka
karena sifat melampaui batas (kedhaliman) dan hasad (dengki). Sesungguhnya
hasad dapat memadamkan cahaya kebaikan, dan sifat melampaui bataslah
(kedhaliman) yang akan membenarkan hal itu atau mendustakannya. Mata berzina,
maka tangan, kaki, dan badan, lisan dan kemaluanlah yang akan membenarkan hal
itu atau mendustakannya."
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ يَهُودَ
أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا السَّامُ
عَلَيْكُمْ فَقَالَتْ عَائِشَةُ عَلَيْكُمْ وَلَعَنَكُمْ اللَّهُ وَغَضِبَ اللَّهُ
عَلَيْكُمْ قَالَ مَهْلًا يَا عَائِشَةُ عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ
وَإِيَّاكِ وَالْعُنْفَ وَالْفُحْشَ قَالَتْ أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا
قَالَ أَوَلَمْ تَسْمَعِي مَا قُلْتُ رَدَدْتُ عَلَيْهِمْ فَيُسْتَجَابُ لِي
فِيهِمْ وَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ فِيَّ
(BUKHARI
- 5570) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah mengabarkan
kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah dari Aisyah
radliallahu 'anha bahwa sekelompok orang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sambil berkata; "Kebinasaan atasmu." Maka Aisyah
berkata; "Semoga atas kalian juga, dan semoga laknat dan murka Allah juga
menimpa kalian." Beliau bersabda:
"Tenanglah
wahai Aisyah, berlemah lembutlah dan janganlah kamu bersikeras dan janganlah
kamu berkata keji."
Aisyah berkata; "Apakah anda tidak
mendengar apa yang mereka katakan?" beliau bersabda: "Tidakkah kamu
mendengar apa yang saya ucapkan, saya telah membalasnya, adapun jawabanku akan
dikabulkan sementara do'a mereka tidak akan diijabahi."
حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
كُنَّا فِي
غَزَاةٍ قَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً فِي جَيْشٍ فَكَسَعَ رَجُلٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ
رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ الْأَنْصَارِيُّ يَا لَلْأَنْصَارِ وَقَالَ
الْمُهَاجِرِيُّ يَا لَلْمُهَاجِرِينَ فَسَمِعَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا بَالُ دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ قَالُوا
يَا رَسُولَ اللَّهِ كَسَعَ رَجُلٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ
فَقَالَ دَعُوهَا فَإِنَّهَا مُنْتِنَةٌ فَسَمِعَ بِذَلِكَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
أُبَيٍّ فَقَالَ فَعَلُوهَا أَمَا وَاللَّهِ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ
لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ عُمَرُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دَعْنِي أَضْرِبْ
عُنُقَ هَذَا الْمُنَافِقِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
دَعْهُ لَا
يَتَحَدَّثُ النَّاسُ أَنَّ مُحَمَّدًا يَقْتُلُ أَصْحَابَهُ وَكَانَتْ
الْأَنْصَارُ أَكْثَرَ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ حِينَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ ثُمَّ
إِنَّ الْمُهَاجِرِينَ كَثُرُوا بَعْدُ
قَالَ
سُفْيَانُ فَحَفِظْتُهُ مِنْ عَمْرٍو قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ جَابِرًا كُنَّا مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI -
4525) : Telah menceritakan kepada kami Ali Telah menceritakan kepada kami
Sufyan, berkata Amru; Aku mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; Suatu ketika dalam satu peperangan -sekali waktu Sufyan mengatakan;
Dalam suatu perkumpulan pasukan- tiba-tiba seorang laki-laki dari kalangan
Anshar mendorong seseorang dari Anshar, maka sang Anshar pun menyeru,
"Wahai orang-orang Anshar." Dan sang Muhajir pun berkata, "Wahai
orang-orang Muhajirin." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
mendengar hal itu, maka beliau bersabda: "Kenapa panggilan-panggilan
Jahiliyyah itu masih saja kalian lestarikan?" para sahabat pun berkata,
"Wahai Rasulullah, seorang laki-laki dari kalangan Muhajirin mendorong
seorang dari Anshar." Akhirnya beliau bersabda: "Tinggalkanlah,
karena hal itu adalah sesuatu yang busuk." Abdullah bin Ubbay yang
mendengar hal itu berkata, "Lakukanlah hal itu. Demi Allah, jika kita
kembali ke Madinah, niscaya orang-orang mulia akan mengusir orang-orang hina
darinya." Berita ungkapan itu pun sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Kemudian Umar berdiri, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk
menebas leher seorang munafik ini." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Biarkanlah
ia, sehingga orang-orang tidak berkomentar bahwa Muhammad membunuh sahabatnya."
Ketika itu
jumlah orang-orang Anshar lebih banyak dari pada jumlah kaum Muhajirin saat
mereka datang. Namun, setelah itu jumlah kaum Muhajirin menjadi lebih banyak.
Sufyan berkata: Aku menghafalnya dari Amru. Amru berkata; Aku mendengar Jabir
berkata; Suatu ketika, kami berada bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
حَدَّثَنَا
أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ أَبِي
النَّجُودِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
جَاءَ ابْنُ
النَّوَّاحَةِ وَابْنُ أُثَالٍ رَسُولَا مُسَيْلِمَةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُمَا أَتَشْهَدَانِ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ
قَالَا نَشْهَدُ أَنَّ مُسَيْلِمَةَ رَسُولُ اللَّهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ لَوْ كُنْتُ قَاتِلًا
رَسُولًا لَقَتَلْتُكُمَا
قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ قَالَ فَمَضَتْ السُّنَّةُ أَنَّ الرُّسُلَ لَا تُقْتَلُ
(AHMAD -
3573) : Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlr telah menceritakan kepada kami
Al Mas'udi telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Abu An Najud dari Abu
Wa`il dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata; Ibnu An Nawwahah dan Ibnu Utsal
pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan dari
Musailamah, lalu beliau bertanya kepada mereka berdua: "Apakah kalian
bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?" Mereka berdua menjawab; Kami
bersaksi bahwa Musailamah adalah utusan Allah. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku beriman kepada Allah dan RasulNya, Seandainya aku
dibolehkan membunuh utusan, tentu aku telah membunuh kalian berdua."
Abdullah berkata; Beliau bersabda: "Sunnah telah berlaku bahwa seorang
utusan tidak boleh dibunuh"
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قُلْتُ
يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَرَأَيْتَ أَشْيَاءَ كُنْتُ أَتَحَنَّثُ بِهَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ مِنْ
صَدَقَةٍ أَوْ عَتَاقَةٍ وَصِلَةِ رَحِمٍ فَهَلْ فِيهَا مِنْ أَجْرٍ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْلَمْتَ عَلَى مَا سَلَفَ مِنْ
خَيْرٍ
(BUKHARI - 1346) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhriy dari 'Urwah dari Hakim bin Hiram radliallahu 'anhu
berkata; Aku berkata,: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu, saat masih
di zaman Jahiliyah aku sering ber'ibadah mendekatkan diri dengan cara
bershadaqah, membebaskan budak dan juga menyambung silaturrahim, apakah dari
itu semuanya aku akan mendapatkan pahala?". Maka Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kamu akan menerima dari kebaikan
yang dahulu kamu lakukan".
و حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ
دِينَارٍ جَمِيعًا عَنْ يَحْيَى بْنِ حَمَّادٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنِي
يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبَ عَنْ
فُضَيْلٍ الْفُقَيْمِيِّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ
كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ
يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ
جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
(MUSLIM - 131) : Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
al-Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar serta Ibrahim bin Dinar semuanya dari
Yahya bin Hammad, Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taghlib
dari Fudlail al-Fuqaimi dari Ibrahim an-Nakha'i dari Alqamah dari Abdullah bin
Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya
terdapat seberat biji sawi dari kesombongan." Seorang laki-laki bertanya,
"Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju dan sandalnya bagus (apakah
ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah itu
bagus menyukai yang bagus, kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan
manusia."
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ
حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ
يَسَارٍ قَالَ
تَفَرَّقَ
النَّاسُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ لَهُ نَاتِلُ أَهْلِ الشَّامِ أَيُّهَا
الشَّيْخُ حَدِّثْنَا حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
وَرَجُلٌ
تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ
نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ
وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ
تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ
قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ
فِي النَّارِ
وَرَجُلٌ
وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ
بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ مَا
تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا
لَكَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ
ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ
و حَدَّثَنَاه
عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ
ابْنِ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ
قَالَ تَفَرَّجَ النَّاسُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ لَهُ نَاتِلٌ الشَّامِىُّ
وَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ بِمِثْلِ حَدِيثِ خَالِدِ بْنِ الْحَارِثِ
(MUSLIM
- 3527) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami
Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar
dia berkata, "Orang-orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, setelah itu
Natil, seorang penduduk Syam, bertanya, "Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada
kami hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam!" dia menjawab, "Ya, saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Dan
didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya, lalu
diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas,
Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat? ' Dia menjawab, 'Saya telah
belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur'an demi Engkau.'
Allah berfirman: 'Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya
serta membaca Al Qur'an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan
kini kamu telah dikatakan seperti itu, kemudian diperintahkan kepadanya supaya
dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.
Dan seorang
laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah, kemudian dia menginfakkan
hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya
dengan jelas.' Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat dengannya? ' dia
menjawab, 'Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta
benda tersebut di jalan yang Engkau ridlai." Allah berfirman: 'Dusta kamu,
akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan,
dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.' Kemudian diperintahkan kepadanya
supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka." Dan telah
menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj
-yaitu Ibnu Muhammad- dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yunus bin
Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-orang berpencar dari
hadapan Abu Hurairah, lantas Natil As Syami …kemudian dia menyebutkan hadits
tersebut seperti haditsnya Khalid bin Al Harits."
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ
سُفْيَانَ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ
آدَمَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ أَمْلَاهُ عَلَيْنَا إِمْلَاءً ح و حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ هَاشِمٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ
يَعْنِي ابْنَ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَّرَ أَمِيرًا عَلَى جَيْشٍ أَوْ
سَرِيَّةٍ أَوْصَاهُ فِي خَاصَّتِهِ بِتَقْوَى اللَّهِ وَمَنْ مَعَهُ مِنْ
الْمُسْلِمِينَ خَيْرًا ثُمَّ قَالَ اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ اغْزُوا وَلَا تَغُلُّوا وَلَا تَغْدِرُوا وَلَا
تَمْثُلُوا وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا وَإِذَا لَقِيتَ عَدُوَّكَ مِنْ
الْمُشْرِكِينَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ أَوْ خِلَالٍ فَأَيَّتُهُنَّ
مَا أَجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى
الْإِسْلَامِ فَإِنْ أَجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ
ادْعُهُمْ إِلَى التَّحَوُّلِ مِنْ دَارِهِمْ إِلَى دَارِ الْمُهَاجِرِينَ
وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّهُمْ إِنْ فَعَلُوا ذَلِكَ فَلَهُمْ مَا لِلْمُهَاجِرِينَ
وَعَلَيْهِمْ مَا عَلَى الْمُهَاجِرِينَ فَإِنْ أَبَوْا أَنْ يَتَحَوَّلُوا
مِنْهَا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّهُمْ يَكُونُونَ كَأَعْرَابِ الْمُسْلِمِينَ يَجْرِي
عَلَيْهِمْ حُكْمُ اللَّهِ الَّذِي يَجْرِي عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَكُونُ
لَهُمْ فِي الْغَنِيمَةِ وَالْفَيْءِ شَيْءٌ إِلَّا أَنْ يُجَاهِدُوا مَعَ
الْمُسْلِمِينَ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمْ الْجِزْيَةَ فَإِنْ هُمْ
أَجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ
بِاللَّهِ وَقَاتِلْهُمْ
وَإِذَا
حَاصَرْتَ أَهْلَ حِصْنٍ فَأَرَادُوكَ أَنْ تَجْعَلَ لَهُمْ ذِمَّةَ اللَّهِ
وَذِمَّةَ نَبِيِّهِ فَلَا تَجْعَلْ لَهُمْ ذِمَّةَ اللَّهِ وَلَا ذِمَّةَ
نَبِيِّهِ وَلَكِنْ اجْعَلْ لَهُمْ ذِمَّتَكَ وَذِمَّةَ أَصْحَابِكَ فَإِنَّكُمْ
أَنْ تُخْفِرُوا ذِمَمَكُمْ وَذِمَمَ أَصْحَابِكُمْ أَهْوَنُ مِنْ أَنْ تُخْفِرُوا
ذِمَّةَ اللَّهِ وَذِمَّةَ رَسُولِهِ وَإِذَا حَاصَرْتَ أَهْلَ حِصْنٍ
فَأَرَادُوكَ
أَنْ تُنْزِلَهُمْ عَلَى حُكْمِ اللَّهِ فَلَا تُنْزِلْهُمْ عَلَى حُكْمِ اللَّهِ
وَلَكِنْ أَنْزِلْهُمْ عَلَى حُكْمِكَ فَإِنَّكَ لَا تَدْرِي أَتُصِيبُ حُكْمَ
اللَّهِ فِيهِمْ أَمْ لَا
قَالَ عَبْدُ
الرَّحْمَنِ هَذَا أَوْ نَحْوَهُ وَزَادَ إِسْحَقُ فِي آخِرِ حَدِيثِهِ عَنْ
يَحْيَى بْنِ آدَمَ قَالَ فَذَكَرْتُ هَذَا الْحَدِيثَ لِمُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ
قَالَ يَحْيَى يَعْنِي أَنَّ عَلْقَمَةَ يَقُولُهُ لِابْنِ حَيَّانَ فَقَالَ
حَدَّثَنِي مُسْلِمُ بْنُ هَيْصَمٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ مُقَرِّنٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ
بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ حَدَّثَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ بُرَيْدَةَ
حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا بَعَثَ أَمِيرًا أَوْ سَرِيَّةً دَعَاهُ فَأَوْصَاهُ وَسَاقَ
الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ سُفْيَانَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ الْفَرَّاءُ عَنْ الْحُسَيْنِ بْنِ الْوَلِيدِ
عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا
(MUSLIM -
3261) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' bin Al Jarrah dari Sufyan. (dalam riwayat lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata;
dan dia telah mendikte kami. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Abdullah bin Hasyim sedangkan lafadznya dari dia. Telah menceritakan
kepadaku Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya dia berkata,
"Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau
selalu mewasiatkan untuk selalu bertakwa kepada Allah, kemudian beliau
bersabda:
"Berperanglah
dengan nama Allah untuk menegakkan di jalan Allah, perangilah orang-orang yang
kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan janganlah kalian menipu (dalam
harta rampasan), jangan kalian mengkhianati janji, jangan membunuh seseorang
dengan cara yang kejam, dan janganlah membunuh anak-anak.
Apabila
kalian bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka
kepada tiga hal, apabila mereka mau menerima salah satu dari tiga hal tersebut,
maka terimalah mereka dan berhentilah memerangi mereka, setelah itu serulah
mereka untuk masuk agama Islam. Apabila mereka mau menerima ajakanmu maka
terimalah,
setelah itu
ajaklah mereka untuk pindah dari kampung halaman mereka ke kampung halaman kaum
Muhajirin. Apabila mereka mau menerima ajakanmu tersebut, maka beritahukanlah
bahwa mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti kaum Muhajirin.
Apabila mereka enggan pindah dari kampung halamannya ke kampung halaman kaum
Muhajirin, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka sama dengan
orang-orang Arab Muslim lainnya, yang tidak memperoleh sedikitpun harta
rampasan perang, kecuali jika mereka ikut berjuang bersama kaum Muslimin
lainnya.
Jika mereka
menolak maka mintalah upeti kepada mereka, apabila mereka mau menyerahkan upeti
tersebut kepadamu maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka, namun
jika mereka enggan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah lalu perangilah
mereka.
Apabila
kalian mengepung suatu benteng, lalu orang-orang yang berada di dalamnya
meminta keamanan dan jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu
penuhi permintaan tersebut. Tetapi jadikanlah merka dalam perlindungan kalian
dan perlindungan sahabat-sahabat kalian, sebab resikonya lebih ringan jika kamu
harus merusak keamanan kalian dan teman-teman kalian daripada kalian merusak
keamanan Allah dan Rasul-Nya.
Apabila
mereka menghendaki agar ditempatkan pada hukum Allah maka janganlah kalian
berlakukan hal itu kepada mereka, yang lebih baik adalah apabila kalian
memberlakukan hukuman sendiri, sebab kalian sendiri mungkin tidak akan
mengetahui, apakah kalian dapat menegakkan hukum Allah kepada mereka atau
tidak."
Abdurrahman
berkata, "Seperti ini atau yang semisalnya." Ishaq menambahkan
diakhir haditsnya, dari Yahya bin Adam dia berkata; aku meneyebutkan hadits ini
kepada Muqatil bin Hayyan. Yahya berkata, "Yaitu bahwa Al Qamah pernah
berkata kepada Ibnu Hayyan, katanya; telah menceritakan kepadaku Muslim bin
Haisham dari An Nu'man bin Muqarrin dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti itu." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah
menceritakan kepadaku Abdush Shammad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada
kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku 'Alqamah bin Martsad bahwa Sulaiman
bin Buraidah telah menceritakan dari ayahnya dia berkata, "Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seorang panglima atau
komandan pasukan perang, beliau selalu mendo'akannya dan mewasiatkan
kepadanya...lalu dia melanjutkan hadits tersebut semakna dengan hadits
Sufyan." Telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdul Wahhab Al Farra` dari Al Husain bin Walid dari Syu'bah
dengan isnad ini."
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ
بْنُ مُحَمَّدٍ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ
كُنَّا
نَتَحَدَّثُ بِحَجَّةِ الْوَدَاعِ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَيْنَ أَظْهُرِنَا وَلَا نَدْرِي مَا حَجَّةُ الْوَدَاعِ فَحَمِدَ اللَّهَ
وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ ذَكَرَ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَأَطْنَبَ فِي ذِكْرِهِ
وَقَالَ
مَا بَعَثَ
اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ أَنْذَرَهُ نُوحٌ وَالنَّبِيُّونَ
مِنْ بَعْدِهِ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ فِيكُمْ فَمَا خَفِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ شَأْنِهِ
فَلَيْسَ يَخْفَى عَلَيْكُمْ أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ عَلَى مَا يَخْفَى عَلَيْكُمْ
ثَلَاثًا إِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
أَلَا إِنَّ
اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ
هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ قَالُوا
نَعَمْ قَالَ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ثَلَاثًا
وَيْلَكُمْ
أَوْ وَيْحَكُمْ انْظُرُوا لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ
رِقَابَ بَعْضٍ
(BUKHARI - 4051) : Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sulaiman dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb dia
berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Umar bin Muhammad bahwa Bapaknya telah
menceritakan kepadanya dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu dia berkata;
"Kami bincang-bincang tentang Haji Wada', pada waktu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berada bersama kami. Namun kami tidak mengetahui apa yang dimaksud
dengan haji Wada'.
Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
berkhutbah dengan memuji Allah terlebih dahulu, lalu beliau menyebut-nyebut
tentang Masih Ad Dajjal kemudian beliau terus menyebutnya berulang kali hingga
beliau bersabda: "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali dia
mengingatkan umatnya (dari bahaya Dajjal), Nuh telah mengingatkan umatnya dan
juga para Nabi yang datang setelahnya.
Ketahuilah bahwa Dajjal akan keluar kepada
kalian, dan sekali-kali tidak tersembunyi dari kalian. Dan Rabb kalian pun
tidak akan menyembunyikannya dari kalian. (beliau menyebutkan sebanyak tiga
kali). Sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah. Sedangkan Dajjal buta
mata sebelah kanannya. Matanya seperti buah anggur yang menjorok.
Ketahuilah sesungguhnya Allah telah
mengharamkan kepada kalian darah, dan harta kalian. Sebagaimana haramnya pada
hari ini, di negeri ini dan bulan ini.
Ketahuilah apakah aku sudah selesai
menyampaikan? Mereka menjawab; 'Ya.' Beliau bersabda: 'Ya Allah, saksikanlah!
(sebanyak tiga kali).
Celakah kalian, janganlah kalian kembali
menjadi kafir sepeninggalku, sehingga sebagian kalian memenggal leher sebagian
yang lainnya.'
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ
عَنِ الصَّلْتِ بْنِ بَهْرَامَ1 حَدَّثَنَا الْحَسَنُ حَدَّثَنَا جُنْدُبٌ
الْبَجَلِيُّ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ أَنَّ حُذَيْفَةَ حَدَّثَهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "إن مَا أَتَخَوَّفُ
عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ
وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ غَيَّرَهُ إِلَى مَا شَاءَ اللَّهُ فَانْسَلَخَ
مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ وَرَمَاهُ
بِالشِّرْكِ قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ
الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي قَالَ بل الرامي.[2]
Orang yang paling saya takuti bagi Anda adalah orang yang telah membaca
Al-Qur'an ... membuangnya dan melemparkannya di belakangnya, dan mengambil pedang
terhadap tetangganya dan menuduhnya musyrik.
رَأَيْتُ لِلأَشعرِيّ كلمَة أَعجبتَنِي وَهِيَ ثَابِتَة رَوَاهَا
البَيْهَقِيّ، سَمِعْتُ أَبَا حَازِم العَبْدَوِيَّ، سَمِعْتُ زَاهِر بن أَحْمَدَ
السَّرَخْسِيّ يَقُوْلُ: لَمَّا قَرُبَ حُضُوْرُ أَجل أَبِي الحَسَنِ
الأَشْعَرِيِّ فِي دَارِي بِبَغْدَادَ، دعَانِي فَأَتَيْتُه، فَقَالَ: اشهدْ عليَّ
أَنِّي لاَ أَكفِّر أَحَداً مِنْ أَهْلِ القِبْلَة، لأَنَّ الكلَّ يُشيَرَوْنَ
إِلَى معبودٍ وَاحِد، وَإِنَّمَا هَذَا كُلُّه اخْتِلاَف العِبَارَات.
قُلْتُ: وَبنحو هَذَا أَدين، وَكَذَا كَانَ شَيْخُنَا ابْنُ تيمِيَّة فِي
أَوَاخِرِ أَيَّامه يَقُوْلُ: أَنَا لاَ أَكفر أَحَداً (2) مِنَ الأُمَّة،
وَيَقُوْلُ:
قَالَ النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: (لاَ يُحَافِظُ عَلى الْوضُوء إِلاَّ مُؤْمِنٌ (3)) فَمَنْ لاَزَمَ الصَّلَوَاتِ
بوضوءٍ فَهُوَ مُسْلِم.
(Al-Dhahabi, Siyar A’lam Al-Nubala/XV, 88)
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ
سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا
وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمْ الصَّلَاةَ وَلَا يُحَافِظُ عَلَى
الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ
(IBNUMAJAH - 273) : Telah menceritakan kepada
kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan
dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Tsauban ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Beristiqamahlah kalian, dan sekali-kali
kalian tidak akan dapat menghitungnya. Dan beramallah, sesungguhnya amalan
kalian yang paling utama adalah shalat, dan tidak ada yang menjaga wudlu
kecuali orang mukmin."
سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ
أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِي
التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
(MUSLIM -
5030) : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin
Ibrahim, berkata Ishaq: Telah mengkhabarkan kepada kami sedangkan Utmsan
berkata: Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan
dari Jabir berkata: Aku mendengar nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah orang-orang yang shalat
dijazirah arab, tapi ia mengadu domba diantara mereka." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'.
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah, keduanya dari Al A'masy dengan sanad ini.
و حَدَّثَنِي
عَنْ مَالِك عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ عُمَرَ
بْنَ الْخَطَّابِ ذَكَرَ الْمَجُوسَ فَقَالَ مَا أَدْرِي كَيْفَ أَصْنَعُ فِي
أَمْرِهِمْ فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَشْهَدُ لَسَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سُنُّوا بِهِمْ سُنَّةَ أَهْلِ
الْكِتَابِ
(MALIK -
544) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ja'far bin Muhammad bin Ali
dari Bapaknya, bahwasanya Umar bin al Khatthab menyebut-nyebut tentang orang
Majusi. Ia berkata, "Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan terhadap
mereka." Lantas Abdurrahman bin Auf berkata, "Aku bersaksi bahwa aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hukumilah
mereka sebagaimana Ahli Kitab."
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَنْقَزِيُّ
أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي هَارُونَ الْعَبْدِيِّ قَالَ
كُنَّا إِذَا
أَتَيْنَا أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ
مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَنَا
إِنَّ النَّاسَ لَكُمْ تَبَعٌ وَإِنَّهُمْ
سَيَأْتُونَكُمْ مِنْ أَقْطَارِ الْأَرْضِ يَتَفَقَّهُونَ فِي الدِّينِ فَإِذَا
جَاءُوكُمْ فَاسْتَوْصُوا بِهِمْ خَيْرًا
(IBNUMAJAH - 245) : Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Muhammad Al 'Anqazi
berkata, telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Abu Harun Al 'Abdi ia
berkata; Jika kami mendatangi Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata;
Selamat datang dengan wasiat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada kami:
"Sesungguhnya manusia mengikuti kalian, mereka akan
mendatangi kalian dari penjuru dunia untuk memperdalam agama. Maka jika mereka
datang kepada kalian berilah nasihat kebaikan kepada mereka."
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ
زَائِدَةَ عَنْ شَبِيبِ بْنِ غَرْقَدَةَ الْبَارِقِيِّ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ
عَمْرِو بْنِ الْأَحْوَصِ حَدَّثَنِي أَبِي
أَنَّهُ شَهِدَ
حَجَّةَ الْوَدَاعِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَذَكَّرَ وَوَعَظَ ثُمَّ قَالَ
اسْتَوْصُوا
بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّهُنَّ عِنْدَكُمْ عَوَانٍ لَيْسَ تَمْلِكُونَ
مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ
فَإِنْ فَعَلْنَ فَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ
مُبَرِّحٍ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ لَكُمْ
مِنْ نِسَائِكُمْ حَقًّا وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا فَأَمَّا حَقُّكُمْ
عَلَى نِسَائِكُمْ فَلَا يُوَطِّئَنَّ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُونَ وَلَا
يَأْذَنَّ فِي بُيُوتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُونَ أَلَا وَحَقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَنْ
تُحْسِنُوا إِلَيْهِنَّ فِي كِسْوَتِهِنَّ وَطَعَامِهِنَّ
(IBNUMAJAH - 1841) : Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Husain
bin Ali dari Za`idah dari Syabib bin Gharqadah Al Bariqi dari Sulaiman bin Amru
bin Al Ahwash berkata, telah menceritakan kepadaku Bapakku bahwasanya ia pernah
menghadiri haji wada' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau
memuji Allah dan mengagungkan-Nya, mengingatkan dan memberi wejangan. Setelah
itu beliau bersabda:
"Perlakukanlah isteri-isteri kalian
dengan baik, karena mereka adalah teman di sisi kalian. Kalian tidak memiliki
suatu apapun dari mereka selain itu. Kecuali jika mereka berbuat zina dengan
terang-terangan. Jika mereka melakukannya maka tinggalkan mereka di tempat
tidur dan pukullah dengan pukulan yang tidak melukai. Apabila mereka mentaati
kalian maka janganlah berbuat sewenang-wenang terhadap mereka. Sungguh, kalian
mempunyai hak dari isteri-isteri kalian dan isteri-isteri kalian mempunyai dari
kalian. Adapun hak kalian terhadap isteri kalian; jangan menginjakkan di tempat
tidur kalian orang yang kalian benci dan jangan diizinkan masuk rumah-rumah
kalian terhadap orang yang kalian benci. Dan sungguh hak mereka atas kalian;
hendaknya memperlakukan mereka dengan baik dalam masalah pakaian dan
makanan."
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ
الْخَلَّالُ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمِ النَّبِيلُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَدْ كُنْتُ
نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ
قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
قَالَ وَفِي
الْبَاب عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَأَنَسٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ
وَأُمِّ سَلَمَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ بُرَيْدَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ لَا يَرَوْنَ بِزِيَارَةِ
الْقُبُورِ بَأْسًا وَهُوَ قَوْلُ ابْنِ الْمُبَارَكِ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ
وَإِسْحَقَ
(TIRMIDZI - 974) : Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basyar dan Mahmud bin Ghailan dan Al Hasan bin Ali Al Khallal
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim An Nabil telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin
Buraidah dari Bapaknya berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Saya pernah melarang kalian berziarah
kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi kuburan ibunya, maka
berziarahlah, karena (berziarah kubur itu) dapat mengingatkan akhirat."
(Abu Isa
At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Abu Sa'id, Ibnu
Mas'ud, Anas, Abu Hurairah dan Umu Salamah." Abu Isa berkata; "Hadits
Buraidah adalah hadits hasan sahih. Ulama mengamalkannya mereka berpendapat
bahwa ziarah kubur tidak mengapa. Ini adalah pendapat Ibnu Mubarak, Syafi'i,
Ahmad dan Ishaq"
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ
قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ
عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ
الْأَسَدِيِّ قَالَ
قَالَ لِي
عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا
إِلَّا طَمَسْتَهُ وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ
و حَدَّثَنِيهِ
أَبُو بَكْرِ بْنُ خَلَّادٍ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَهُوَ الْقَطَّانُ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي حَبِيبٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَقَالَ وَلَا
صُورَةً إِلَّا طَمَسْتَهَا
(MUSLIM - 1609) : Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb -Yahya
berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain- berkata,
telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit dari
Abu Wa`il dari Abul Hayyaj Al Asadi ia berkata, Ali bin Abu Thalib berkata;
"Maukah kamu aku utus sebagaimana
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutusku?
Hendaklah kamu jangan meninggalkan patug-patung
kecuali kamu hancurkan, dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan kecuali kamu
ratakan." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Khallad Al Bahili
Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan Telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepadaku Habib dengan isnad ini, dan ia mengatan,
"Dan jangan pula kamu tinggalkan gambar
kecuali kamu menghapusnya."
حَدَّثَنَا
يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَرِيزٌ حَدَّثَنَا حِبَّانُ الشَّرْعَبِيُّ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ
عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ وَهُوَ عَلَى
الْمِنْبَرِ ارْحَمُوا تُرْحَمُوا وَاغْفِرُوا يَغْفِرْ اللَّهُ لَكُمْ وَيْلٌ
لِأَقْمَاعِ الْقَوْلِ وَيْلٌ لِلْمُصِرِّينَ الَّذِينَ يُصِرُّونَ عَلَى مَا
فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
حَدَّثَنَا
هَاشِمٌ يَعْنِي ابْنَ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا حَرِيزٌ حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ
زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ فَذَكَرَ
مَعْنَاهُ
(AHMAD - 6255) : Telah menceritakan kepada kami
Yazid telah mengkabarkan kepada kami Hariz telah menceritakan kepada kami
Hibban Asy Syar'abi dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Nabi SHALLALLAHU 'ALAIHI
WASALLAM, bahwasanya beliau bersabda sedang beliau berada di atas mimbar:
"Kasihilah niscaya kalian akan dikasihi,
maafkanlah niscaya Allah akan mengampuni kalian. Kecelakaanlah bagi Al Aqma' Al
Qaul (yakni mereka yang memiliki telinga seperti corong, mereka mendengarkan
perkataan yang hak dari lubang yang satu kemudian keluar lewat lubang yang
lain). Dan Kecelakaanlah bagi para penggambar atas apa yang mereka perbuat,
padahal mereka mengetahuinya."
Telah menceritakan kepada kami Hasyim yakni
Ibnul Qasim telah menceritakan kepada kami Hariz telah menceritakan kepada kami
Hibban bin Zaid dari Abdullah bin Amr bin Ash dia berkata; Saya mendengar
Rasulullah SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda di atas mambar. Maka ia pun
menyebutkan maknanya.
حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِي قَابُوسَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
الْعَاصِ
يَبْلُغُ بِهِ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ
الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أَهْلُ السَّمَاءِ
وَالرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ مَنْ وَصَلَهَا وَصَلَتْهُ وَمَنْ
قَطَعَهَا بَتَّتْهُ
(AHMAD - 6206) : Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru, dari Abu Qabus, dari Abdullah bin Amru bin al Ash dan sampai
kepada Nabi SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda:
"Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi
oleh ar Rahman, oleh karena itu kasihilah penduduk bumi maka niscaya penduduk
langit akan mengasihi kalian. Dan rasa kasihan adalah sebuah jalan dari ar
Rahman, barangsiapa yang menyambungnya maka ia akan tersambung untuknya, dan
barangsiapa memutuskannya maka ia akan terputus untuknya."
حَدَّثَنَا
حَسَنُ بْنُ مُوسَى الْأَشْيَبُ حَدَّثَنَا حَرِيزٌ يَعْنِي ابْنَ عُثْمَانَ
الرَّحَبِيَّ عَنْ حِبَّانَ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
الْعَاصِ أَنَّهُ
سَمِعَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِنْبَرِهِ يَقُولُ ارْحَمُوا
تُرْحَمُوا وَاغْفِرُوا يَغْفِرْ اللَّهُ لَكُمْ وَيْلٌ لِأَقْمَاعِ الْقَوْلِ
وَيْلٌ لِلْمُصِرِّينَ الَّذِينَ يُصِرُّونَ عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ
يَعْلَمُونَ
(AHMAD - 6744) : Telah menceritakan kepada kami
Hasan bin Musa Al Asyyab telah menceritakan kepada kami Hariz -yaitu Ibnu
Utsman Ar Rahabi dari Hibban bin Zaid dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash,
bahwasanya ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda di atas
mimbar:
"Sayangilah maka kalian akan disayangi,
dan ampunilah (kesalahan manusia) maka Allah akan mengampuni kesalahan kalian.
Celakalah orang yang mendengarkan nasehat tapi tidak mau melaksanakannya.
Celakalah orang-orang yang bersikukuh dalam kemaksiatan padahal mereka
mengetahuinya."
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
كُنْتُ
أُقْرِئُ رِجَالًا مِنْ الْمُهَاجِرِينَ مِنْهُمْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ
فَبَيْنَمَا أَنَا فِي مَنْزِلِهِ بِمِنًى وَهُوَ عِنْدَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
فِي آخِرِ حَجَّةٍ حَجَّهَا إِذْ رَجَعَ إِلَيَّ عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَقَالَ لَوْ
رَأَيْتَ رَجُلًا أَتَى أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ الْيَوْمَ فَقَالَ يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ هَلْ لَكَ فِي فُلَانٍ يَقُولُ لَوْ قَدْ مَاتَ عُمَرُ لَقَدْ
بَايَعْتُ فُلَانًا فَوَاللَّهِ مَا كَانَتْ بَيْعَةُ أَبِي بَكْرٍ إِلَّا
فَلْتَةً فَتَمَّتْ فَغَضِبَ عُمَرُ ثُمَّ قَالَ إِنِّي إِنْ شَاءَ اللَّهُ
لَقَائِمٌ الْعَشِيَّةَ فِي النَّاسِ فَمُحَذِّرُهُمْ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ
يُرِيدُونَ أَنْ يَغْصِبُوهُمْ أُمُورَهُمْ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَقُلْتُ يَا
أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَا تَفْعَلْ فَإِنَّ الْمَوْسِمَ يَجْمَعُ رَعَاعَ النَّاسِ
وَغَوْغَاءَهُمْ فَإِنَّهُمْ هُمْ الَّذِينَ يَغْلِبُونَ عَلَى قُرْبِكَ حِينَ
تَقُومُ فِي النَّاسِ وَأَنَا أَخْشَى أَنْ تَقُومَ فَتَقُولَ مَقَالَةً
يُطَيِّرُهَا عَنْكَ كُلُّ مُطَيِّرٍ وَأَنْ لَا يَعُوهَا وَأَنْ لَا يَضَعُوهَا
عَلَى مَوَاضِعِهَا فَأَمْهِلْ حَتَّى تَقْدَمَ الْمَدِينَةَ فَإِنَّهَا دَارُ
الْهِجْرَةِ وَالسُّنَّةِ فَتَخْلُصَ بِأَهْلِ الْفِقْهِ وَأَشْرَافِ النَّاسِ
فَتَقُولَ مَا قُلْتَ مُتَمَكِّنًا فَيَعِي أَهْلُ الْعِلْمِ مَقَالَتَكَ
وَيَضَعُونَهَا عَلَى مَوَاضِعِهَا فَقَالَ عُمَرُ أَمَا وَاللَّهِ إِنْ شَاءَ
اللَّهُ لَأَقُومَنَّ بِذَلِكَ أَوَّلَ مَقَامٍ أَقُومُهُ بِالْمَدِينَةِ قَالَ
ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ فِي عُقْبِ ذِي الْحَجَّةِ فَلَمَّا
كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ عَجَّلْتُ الرَّوَاحَ حِينَ زَاغَتْ الشَّمْسُ حَتَّى
أَجِدَ سَعِيدَ بْنَ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ جَالِسًا إِلَى رُكْنِ
الْمِنْبَرِ فَجَلَسْتُ حَوْلَهُ تَمَسُّ رُكْبَتِي رُكْبَتَهُ فَلَمْ أَنْشَبْ
أَنْ خَرَجَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَلَمَّا رَأَيْتُهُ مُقْبِلًا قُلْتُ
لِسَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ لَيَقُولَنَّ الْعَشِيَّةَ
مَقَالَةً لَمْ يَقُلْهَا مُنْذُ اسْتُخْلِفَ فَأَنْكَرَ عَلَيَّ وَقَالَ مَا
عَسَيْتَ أَنْ يَقُولَ مَا لَمْ يَقُلْ قَبْلَهُ فَجَلَسَ عُمَرُ عَلَى
الْمِنْبَرِ فَلَمَّا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُونَ قَامَ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا
هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ
أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي قَائِلٌ لَكُمْ
مَقَالَةً قَدْ قُدِّرَ لِي أَنْ أَقُولَهَا لَا أَدْرِي لَعَلَّهَا بَيْنَ يَدَيْ
أَجَلِي فَمَنْ عَقَلَهَا وَوَعَاهَا فَلْيُحَدِّثْ بِهَا حَيْثُ انْتَهَتْ بِهِ
رَاحِلَتُهُ
وَمَنْ خَشِيَ أَنْ لَا يَعْقِلَهَا فَلَا
أُحِلُّ لِأَحَدٍ أَنْ يَكْذِبَ عَلَيَّ
إِنَّ اللَّهَ
بَعَثَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحَقِّ وَأَنْزَلَ
عَلَيْهِ الْكِتَابَ فَكَانَ مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ آيَةُ الرَّجْمِ
فَقَرَأْنَاهَا وَعَقَلْنَاهَا وَوَعَيْنَاهَا رَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجَمْنَا بَعْدَهُ فَأَخْشَى إِنْ طَالَ بِالنَّاسِ
زَمَانٌ أَنْ يَقُولَ قَائِلٌ وَاللَّهِ مَا نَجِدُ آيَةَ الرَّجْمِ فِي كِتَابِ
اللَّهِ فَيَضِلُّوا بِتَرْكِ فَرِيضَةٍ أَنْزَلَهَا اللَّهُ وَالرَّجْمُ فِي
كِتَابِ اللَّهِ حَقٌّ عَلَى مَنْ زَنَى إِذَا أُحْصِنَ مِنْ الرِّجَالِ
وَالنِّسَاءِ إِذَا قَامَتْ الْبَيِّنَةُ أَوْ كَانَ الْحَبَلُ أَوْ الِاعْتِرَافُ
ثُمَّ إِنَّا كُنَّا نَقْرَأُ فِيمَا نَقْرَأُ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ أَنْ لَا
تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ فَإِنَّهُ كُفْرٌ بِكُمْ أَنْ تَرْغَبُوا عَنْ
آبَائِكُمْ أَوْ إِنَّ كُفْرًا بِكُمْ أَنْ تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ أَلَا
ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا تُطْرُونِي كَمَا أُطْرِيَ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ وَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ثُمَّ إِنَّهُ بَلَغَنِي
أَنَّ قَائِلًا مِنْكُمْ يَقُولُ وَاللَّهِ لَوْ
قَدْ مَاتَ عُمَرُ بَايَعْتُ فُلَانًا فَلَا يَغْتَرَّنَّ امْرُؤٌ أَنْ يَقُولَ
إِنَّمَا كَانَتْ بَيْعَةُ أَبِي بَكْرٍ فَلْتَةً وَتَمَّتْ
أَلَا وَإِنَّهَا قَدْ كَانَتْ كَذَلِكَ
وَلَكِنَّ اللَّهَ وَقَى شَرَّهَا وَلَيْسَ مِنْكُمْ مَنْ تُقْطَعُ الْأَعْنَاقُ
إِلَيْهِ مِثْلُ أَبِي بَكْرٍ
مَنْ بَايَعَ رَجُلًا عَنْ غَيْرِ مَشُورَةٍ
مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَلَا يُبَايَعُ هُوَ وَلَا الَّذِي بَايَعَهُ تَغِرَّةً أَنْ
يُقْتَلَا وَإِنَّهُ قَدْ كَانَ مِنْ خَبَرِنَا حِينَ تَوَفَّى اللَّهُ نَبِيَّهُ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْأَنْصَارَ خَالَفُونَا وَاجْتَمَعُوا
بِأَسْرِهِمْ فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ وَخَالَفَ عَنَّا عَلِيٌّ
وَالزُّبَيْرُ وَمَنْ مَعَهُمَا وَاجْتَمَعَ الْمُهَاجِرُونَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ
فَقُلْتُ
لِأَبِي بَكْرٍ يَا أَبَا بَكْرٍ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى إِخْوَانِنَا هَؤُلَاءِ
مِنْ الْأَنْصَارِ فَانْطَلَقْنَا نُرِيدُهُمْ فَلَمَّا دَنَوْنَا مِنْهُمْ
لَقِيَنَا مِنْهُمْ رَجُلَانِ صَالِحَانِ فَذَكَرَا مَا تَمَالَأَ عَلَيْهِ
الْقَوْمُ فَقَالَا أَيْنَ تُرِيدُونَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ فَقُلْنَا
نُرِيدُ إِخْوَانَنَا هَؤُلَاءِ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَا لَا عَلَيْكُمْ أَنْ
لَا تَقْرَبُوهُمْ اقْضُوا أَمْرَكُمْ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَنَأْتِيَنَّهُمْ فَانْطَلَقْنَا
حَتَّى أَتَيْنَاهُمْ فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ فَإِذَا رَجُلٌ مُزَمَّلٌ
بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا هَذَا سَعْدُ بْنُ
عُبَادَةَ فَقُلْتُ مَا لَهُ قَالُوا يُوعَكُ فَلَمَّا جَلَسْنَا قَلِيلًا
تَشَهَّدَ خَطِيبُهُمْ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ
أَمَّا بَعْدُ
فَنَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ وَكَتِيبَةُ الْإِسْلَامِ وَأَنْتُمْ مَعْشَرَ
الْمُهَاجِرِينَ رَهْطٌ وَقَدْ دَفَّتْ دَافَّةٌ مِنْ قَوْمِكُمْ فَإِذَا هُمْ
يُرِيدُونَ أَنْ يَخْتَزِلُونَا مِنْ أَصْلِنَا وَأَنْ يَحْضُنُونَا مِنْ
الْأَمْرِ
فَلَمَّا سَكَتَ أَرَدْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ
وَكُنْتُ قَدْ زَوَّرْتُ مَقَالَةً أَعْجَبَتْنِي أُرِيدُ أَنْ أُقَدِّمَهَا
بَيْنَ يَدَيْ أَبِي بَكْرٍ وَكُنْتُ أُدَارِي مِنْهُ بَعْضَ الْحَدِّ فَلَمَّا
أَرَدْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى رِسْلِكَ فَكَرِهْتُ أَنْ
أُغْضِبَهُ فَتَكَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فَكَانَ
هُوَ أَحْلَمَ
مِنِّي وَأَوْقَرَ
وَاللَّهِ مَا تَرَكَ مِنْ كَلِمَةٍ
أَعْجَبَتْنِي فِي تَزْوِيرِي إِلَّا قَالَ فِي بَدِيهَتِهِ مِثْلَهَا أَوْ
أَفْضَلَ مِنْهَا حَتَّى سَكَتَ فَقَالَ
مَا ذَكَرْتُمْ
فِيكُمْ مِنْ خَيْرٍ فَأَنْتُمْ لَهُ أَهْلٌ وَلَنْ يُعْرَفَ هَذَا الْأَمْرُ
إِلَّا لِهَذَا الْحَيِّ مِنْ قُرَيْشٍ هُمْ أَوْسَطُ الْعَرَبِ نَسَبًا وَدَارًا
وَقَدْ رَضِيتُ لَكُمْ أَحَدَ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ فَبَايِعُوا أَيَّهُمَا
شِئْتُمْ
فَأَخَذَ
بِيَدِي وَبِيَدِ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ وَهُوَ جَالِسٌ بَيْنَنَا
فَلَمْ أَكْرَهْ مِمَّا قَالَ غَيْرَهَا كَانَ
وَاللَّهِ أَنْ
أُقَدَّمَ فَتُضْرَبَ عُنُقِي لَا يُقَرِّبُنِي ذَلِكَ مِنْ إِثْمٍ أَحَبَّ
إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَأَمَّرَ عَلَى قَوْمٍ فِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ
اللَّهُمَّ
إِلَّا أَنْ تُسَوِّلَ إِلَيَّ نَفْسِي عِنْدَ الْمَوْتِ شَيْئًا لَا أَجِدُهُ
الْآنَ
فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَا
جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ مِنَّا أَمِيرٌ وَمِنْكُمْ
أَمِيرٌ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ
فَكَثُرَ اللَّغَطُ وَارْتَفَعَتْ الْأَصْوَاتُ
حَتَّى فَرِقْتُ مِنْ الِاخْتِلَافِ
فَقُلْتُ
ابْسُطْ يَدَكَ يَا أَبَا بَكْرٍ فَبَسَطَ يَدَهُ فَبَايَعْتُهُ وَبَايَعَهُ
الْمُهَاجِرُونَ ثُمَّ بَايَعَتْهُ الْأَنْصَارُ
وَنَزَوْنَا عَلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ
فَقَالَ
قَائِلٌ مِنْهُمْ قَتَلْتُمْ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ
فَقُلْتُ
قَتَلَ اللَّهُ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ
قَالَ عُمَرُ
وَإِنَّا وَاللَّهِ مَا وَجَدْنَا فِيمَا حَضَرْنَا مِنْ أَمْرٍ أَقْوَى مِنْ
مُبَايَعَةِ أَبِي بَكْرٍ خَشِينَا إِنْ فَارَقْنَا الْقَوْمَ وَلَمْ تَكُنْ
بَيْعَةٌ أَنْ يُبَايِعُوا رَجُلًا مِنْهُمْ بَعْدَنَا فَإِمَّا بَايَعْنَاهُمْ
عَلَى مَا لَا نَرْضَى وَإِمَّا نُخَالِفُهُمْ فَيَكُونُ فَسَادٌ
فَمَنْ بَايَعَ
رَجُلًا عَلَى غَيْرِ مَشُورَةٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَلَا يُتَابَعُ هُوَ وَلَا
الَّذِي بَايَعَهُ تَغِرَّةً أَنْ يُقْتَلَا
(BUKHARI - 6328) : Telah menceritakan kepada
kami 'Abdul 'Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'd
dari Shalih dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin
Mas'ud dari Ibnu 'Abbas mengatakan;
aku menyampaikan petuah-petuah untuk beberapa
orang muhajirin yang diantara mereka adalah 'Abdurrahman bin Auf, ketika aku
berada di persinggahannya di Mina dan dia bersama Umar bin Khattab, di akhir
haji yang dilakukannya. Tiba-tiba Abdurrahman bin Auf kembali kepadaku
dan mengatakan;
'sekiranya engkau melihat seseorang yang
menemui amirul mukminin hari ini, orang itu mengatakan;
'Wahai amirul mukminin, apakah engkau sudah
tahu berita si fulan yang mengatakan; 'sekiranya Umar telah meninggal, aku akan
berbaiat kepada fulan, pembaiatan Abu Bakar ash Shiddiq tidak lain hanyalah
sebuah kekeliruan dan sekarang telah berakhir.'
Umar serta merta marah dan berujar;
'Sungguh sore nanti aku akan berdiri menghadapi
orang-orang dan memperingatkan mereka, yaitu orang-orang yang hendak mengambil
alih wewenang perkara-perkara mereka.'
Abdurrahman berkata; maka aku berkata;
'Wahai amirul mukminin, jangan kau lakukan
sekarang, sebab musim haji sekarang tengah menghimpun orang-orang jahil dan
orang-orang bodoh, merekalah yang lebih dominan didekatmu sehingga aku khawatir
engkau menyampaikan sebuah petuah hingga para musafir yang suka menyebarkan
berita burung yang menyebarluaskan berita, padahal mereka tidak jeli menerima
berita dan tidak pula meletakkannya pada tempatnya, maka tangguhkanlah hingga
engkau tiba di Madinah, sebab madinah adalah darul hijrah dan darus sunnah yang
sarat dengan ahli fikih para pemuka manusia, sehingga engkau bisa menyampaikan
petuah sesukamu secara leluasa dan ahlul ilmi memperhatikan petuah-petuahmu dan
meletakkannya pada tempatnya.'
Umar menjawab;
'Demi Allah, insya Allah akan aku lakukan hal itu
diawal kebijakan yang kulakukan di Madinah.'
Kata ibnu Abbas,
Maka kami tiba di Madinah setelah bulan
Dzulhijjah, begitu hari jumat kami segera berangkat ketika matahari condong
hingga kutemui Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin Nufail yang duduk ke tiang minbar,
aku duduk di sekitarnya yang lututku menyentuh lututnya, tak lama aku menunggu
hingga datanglah Umar bin Khattab, begitu aku melihat dia datang, saya katakan
kepada Sa'id bin Zaid dan Amru bin Nufail;
'Sore ini sungguh Umar akan menyampaikan sebuah
pesan yang belum pernah ia sampaikan sebelumnya semenjak dia diangkat menjadi
khalifah,.'
Namun Sa'id mengingkariku dengan mengatakan;
'Semoga kamu tidak kecela, Umar menyampaikan
pidato yang belum pernah ia sampaikan sebelumnya.'
Kemudian Umar duduk diatas minbar. Ketika
juru-juru pengumuman telah diam, Umar berdiri memanjatkan pujian yang
semestinya bagi-NYA, kemudian dia berkata;
'Amma
ba'du, saya sampaikan maklumat kepada kalian yang telah ditakdirkan bagiku
untuk menyampaikannya, saya tidak tahu mungkin pidato ini adalah menjelang
kematianku, maka barangsiapa mencermatinya dan memperhatikannya dengan
baik-baik, hendaklah ia menyampaikannya hingga ke tempat-tempat hewan
tunggangannya pergi, dan
barangsiapa yang khawatir tidak bisa
memahaminya, tidak aku halalkan kepada seorang pun untuk berdusta kepadaku.
Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad
Shallallahu'alaihiwasallam dengan membawa kebenaran, dan telah Allah turunkan
al Qur`an kepadanya, yang diantara yang Allah turunkan adalah ayat rajam
sehingga bisa kita baca, kita pahami dan kita cermati,
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah
melaksanakan hukum rajam, maka kita pun harus melakukan hukuman rajam
sepeninggal beliau, aku sedemikian khawatir jika zaman sekian lama berlalu bagi
manusia, ada seseorang yang berkata; 'Demi Allah, kami tidak menemukan ayat
rajam dalam kitabullah, ' kemudian mereka tersesat dengan meninggalkan
kewajiban yang Allah turunkan, padahal rajam menurut kitabullah adalah hak
(benar) bagi orang yang berzina dan ia telah menikah baik laki-laki maupun
perempuan dan bukti telah jelas, atau hamil atau ada pengakuan,
kemudian kita juga membaca yang kita baca dari
kitabullah, janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian, sebab membenci ayah
kalian adalah kekufuran -atau Umar mengatakan dengan redaksi;
'Sesungguhnya ada pada kalian kekufuran jika
membenci ayah-ayah kalian- kemudian
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
"janganlah kalian memujiku berlebihan
sebagaimana Isa bin maryam dipuji, katakanlah bahwa aku hanyalah hamba Allah
dan rasul-NYA, "
kemudian sampai berita kepadaku bahwa seseorang
diantara kalian berkata;
'Sekiranya Umar telah meninggal maka aku akan
berbaiat kepada fulan, janganlah seseorang tertipu dengan yang mengatakan;
'hanyasanya pembaiatan Abu Bakar kebetulan dan
sudah selesai, '
ketahuilah, pembaiatan itu memang telah
berlalu, namun Allah menjaga keburukannya, ketahuilah bahwa orang yang
mempunyai kelebihan diantara kalian, yang tak mungkin terkejar kelebihannya, ia
tak akan bisa menyamai kelebihan Abu Bakar,
barangsiapa berbaiat kepada seseorang tanpa
musyawarah kaum muslimin, berarti ia tidak dianggap dibaiat begitu juga yang
membaiatnya, yang demikian karena dikhawatirkan keduanya akan dibunuh.
Diantara berita yang beresar di tengah kita
adalah, ketika Allah mewafatkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Shallallahu'alaihiwasallam,
orang-orang anshar menyelisihi kami dan mereka
semua berkumpul di Saqifah bani Sa'idah, dan Ali serta Zubair menyelisihi kami
serta siapa saja yang bersama keduanya, dan orang-orang muhajirin berkumpul
kepada Abu Bakar, maka aku katakan kepada Abu Bakar;
'Wahai Abu Bakar, mari kita temui kawan-kawan
kita dari Anshar, '
maka kami berangkat untuk menemui mereka,
tatkala kami telah mendekati mereka, dua orang shalih diantara mereka menemui
kami dan mengutarakan kesepakatan orang-orang, keduanya berkata;
'Kalian mau kemana wahai orang-orang muhajirin?
'
kami menjawab; 'Kami akan menemui ikhwan-ikhwan
kami dari anshar.'
Keduanya berkata; 'Jangan, jangan kalian dekati
mereka, putuskanlah urusan kalian.' namun aku katakan;
'Demi Allah, kami harus mendatangi mereka',
maka kami pun berangkat hingga mendatangi mereka di Saqifah bani Sa'idah,
ternyata disana seorang laki-laki yang
berselimut kain ditengah-tengah mereka, saya pun bertanya; 'Siapakah ini? '
Mereka menjawab; 'Ini Sa'd bin Ubadah.' Saya bertanya; 'kenapa dengannya? '
Mereka menjawab; 'Dia tengah sakit dan mengalami demam yang serius.'
Tatkala kami duduk sebentar, juru pidato mereka
bersaksi dan memanjatkan pujian kepada Allah dengan pujian yang semestinya
bagi-NYA, kemudian mengatakan;
"Amma ba'd. Kami adalah penolong-penolong
Allah (ansharullah) dan laskar Islam, sedang kalian wahai segenap muhajirin hanyalah
sekelompok manusia biasa dan golongan minoritas dari bangsa kalian, namun
anehnya tiba-tiba kalian ingin mencongkel wewenang kami dan menyingkirkan kami
dari akar-akarnya."
Tatkala juru pidato itu diam, aku ingin
berbicara dan telah aku perindah sebuah ungkapan kata yang menjadikanku
terkagum-kagum dan ingin aku ungkapkan di hadapan Abu Bakar, yang dalam
beberapa batasan aku sekedar menyindirnya.
Tatkala aku ingin bicara, Abu Bakar menegur;
'Sebentar! '
Maka aku tidak suka jika niatku menjadikannya
marah!
Maka Abu Bakar berbicara yang dia lembut
daripadaku dan lebih bersahaja. Demi Allah, tidaklah dia meninggalkan sebuah
kata yang aku kagumi dalam susunan yang kubuat indah selain ia ucapkan dalam
pidato dadakannya yang semisalnya atau bahkan lebih baik hingga dia diam.
Kemudian dia mengatakan;
'Kebaikan yang kalian sebut-sebutkan memang
kalian penyandangnya dan sesungguhnya masalah kekhilafahan ini tidak
diperuntukkan selain untuk penduduk quraisy ini yang mereka adalah pertengahan
dikalangan bangsa arab yang nasab dan keluarganya, dan aku telah meridhai salah
satu dari dua orang ini untuk kalian, maka baiatlah salah seorang diantara
keduanya yang kalian kehendaki.'
Kemudian Abu Bakar menggandeng tanganku dan
tangan Abu Ubaidah bin Al Jarrah, dan dia duduk ditengah-tengah kami.
Dan tidak ada yang aku benci dari perkataannya
selainnya.
Demi Allah, kalaulah saya digiring kemudian
leherku dipenggal dan itu tidak mendekatkan diriku kepada dosa, itu lebih aku
sukai daripada aku memimpin suatu kaum padahal disana masih ada Abu Bakar ash
Shiddiq,
Ya Allah, kalaulah bukan karena jiwaku
membujukku terhadap sesuatu pada saat kematian yang tidak aku dapatkan
sekarang, rupanya ada seorang berujar;
'Aku adalah kepercayaan anshar, berpengalaman,
cerdas dan tetua yang dihormati, kami punya amir dan kalian juga punya amir
tersendiri, wahai segenap quraisy!
' Spontan kegaduhan terjadi seru, suara sangat
membisingkan, hingga aku memisahkan diri dari perselisihan dan kukatakan;
"Julurkan tanganmu hai Abu Bakar! '
Lantas Abu Bakar menjulurkan tangannya, dan aku
berbaiat kepadanya, dan orang-orang muhajirinpun secara bergilir berbaiat,
kemudian orang anshar juga berbaiat kepadanya,
lantas
kami melompat kearah Sa'd bin Ubadah sehingga salah seorang diantara mereka
berujar;
'Kalian telah membunuh Sa'd bin Ubadah? '
Kujawab 'Allah yang membunuh Sa'ad bin Ubadah.'
Umar melanjutkan;
'Demi Allah, tidaklah kami dapatkan urusan yang
kami temui yang jauh lebih kuat daripada pembaiatan Abu Bakar, kami sangat
khawatir jika kami tinggalkan suatu kaum sedang mereka belum ada baiat,
kemudian mereka membaiat seseorang sepeninggal kami sehingga kami membaiat
mereka diatas suatu hal yang tidak kami ridhai, atau kita menyelisihi mereka
sehingga terjadi kerusakan,
maka barangsiapa yang membaiat seseorang dengan
tanpa musyawarah kaum muslimin, janganlah diikuti, begitu juga orang yang di
baiatnya, karena dikhawatirkan keduanya terbunuh.'
حَدَّثَنَا
هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ
بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
طَلَبُ
الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ
أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
(IBNUMAJAH - 220) : Telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin
Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Katsir bin Syinzhir dari
Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi
setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada pada ahlinya, seperti
seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi."
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ
أَتَيْتُ
صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ فَقَالَ مَا جَاءَ بِكَ قُلْتُ أُنْبِطُ
الْعِلْمَ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ
مَا مِنْ
خَارِجٍ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ إِلَّا وَضَعَتْ لَهُ
الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا بِمَا يَصْنَعُ
(IBNUMAJAH - 222) : Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq
berkata, telah memberitakan kepada kami Ma'mar dari 'Ashim bin Abu An Nujud dari
Zirr bin Hubaisy ia berkata; Aku mendatangi Shafwan bin Assal Al Muradi, lalu
ia berkata; "Ada apa engkau datang?" aku lalu menjawab; "Aku
ingin mengambil ilmu dari sumbernya." Ia berkata; Sesungguhnya aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seseorang yang keluar dari
rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali para malaikat akan mengepakkan
sayap-sayapnya untuk orang tersebut karena ridla dengan apa yang ia
kerjakan."
حَدَّثَنَا
هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا
أَبُو كَرِبٍ الْأَزْدِيُّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُمَارِيَ بِهِ
السُّفَهَاءَ أَوْ لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيَصْرِفَ وُجُوهَ
النَّاسِ إِلَيْهِ فَهُوَ فِي النَّارِ
(IBNUMAJAH - 249) : Telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin 'Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Abdurrahman berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Al 'Azdi dari
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Barangsiapa menuntut ilmu untuk meremehkan orang-orang bodoh, atau untuk
mendebat para ulama, atau untuk menarik perhatian manusia, maka ia akan masuk
ke dalam neraka."
حَدَّثَنَا
زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ وَأَبُو بَدْرٍ عَبَّادُ بْنُ الْوَلِيدِ قَالَا حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْهُنَائِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ
الْهُنَائِيُّ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ خَالِدِ بْنِ دُرَيْكٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ طَلَبَ
الْعِلْمَ لِغَيْرِ اللَّهِ أَوْ أَرَادَ بِهِ غَيْرَ اللَّهِ فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
(IBNUMAJAH
- 254) : Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Ahzam dan Abu Badr Abbad Ibnul
Walid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad Al
Huna`i berkata, telah menceritakan kepada kami Ali Ibnul Mubarak Al Huna`i dari
Ayub As Sikhtiyani dari Khalid bin Duraik dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa
mencari ilmu untuk selain Allah, atau dengannya ia ingin mencari selain (ridla)
Allah, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
0 Comment:
Post a Comment