Thursday, December 31, 2020

DATA LITERASI

 

Infrasruktur perpustakaan no.34 di atas jerman, korsel, selandia baru, portugis

Sangat banyak yang teklah melek aksara, berapa yang benar-benar gemar membaca? Membaca bukan sekedar mengikuti baris-baris kata, itu namanya hanya sekedar mengeja. Membaca adalah upaya merekuh makna, ikhtiar untuk memahami alam semesta. Membaca adalah jendela dunia

Organisasi Pengembangan Kerja sama ekonomi (OECD), minat baca terendah di kawasan asia timur (2009)

2012 : UNESCO 1 dari 1000 yang memiliki minat baca serius

Rata2 membaca buku pertahun, Indonesia (kurang dari satu buku), Jepang (10-15 judul buku), amerika serikat (20-30 judul buku)

2012, survey PISA : INdonesi terendah ke-4 minat baca

2016, Central Connecticut State University dalam kategori Most Litarete Nations in the world , Indonesia peringkat 60 dari 61 negara yang di riset

Perahu pustaka pattingaloang ridwan alimuddin di pesisir sulsel-sulbar

300 buku, sebelumnya ribuan buku

Ridwan  Alimuddin: Minat baca tinggi, akses tidak ada.

Ridwan Sururi : biasa diomelin anak-anak karena tidak datang

Aan Mansyur: perpustakaan adalah surga

Anies: tingkat minat baca kurang dalam angka karena jumlah dan persebaran rakyat Indonesia, 254 juta orang 95% buta aksara saat merdeka, buta huruf total-melek total sangat singkat.  6000 taman baca. 15 menit sebelum pelajaran dimulai membaca buku apa saja, bagaimana saja.

2.9 juta on set di perpusnas

iJakarta bisa dipinjam 3 hari, 600 antrian

ciptakan ekosistem membaca (pusat kajian dan kebijakan)

tatang sutarman : 6-8 anak sungai15 anak perempuan umur 12, 10 membaca dengan terbalik.(Mamang Suherman, Donatur Gerakan Literasi) tempat berhantu kedua setelah pemakaman, buku bukan benda sakral, boleh dipinjam tidak boleh dilipat.  3-85 tahun

 

0 Comment:

Post a Comment