خِيَارُكُمْ
فِي الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الإِسْلاَمِ إِذَا فَقِهُو «فَخِيَارُكُمْ فِي الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الإِسْلاَمِ إِذَا
فَقِهُوا»
Sebaik-baik kamu
pada zaman jahiliyah itulah yang sebaik-baik dalam masa Islam kalau mereka
paham. (HR. Bukhari No. 4689 VII/h.76)
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Siapa yang meniru satu kaum maka dia bagian
maka dia bagian dari mereka. (HR. Sunan Abi Daud, No. 4031. IV/h. 44)
الكَلِمَةُ الحِكْمَةُ ضَالَّةُ المُؤْمِنِ،
فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا
“Hikmah adalah barang hilang seorang
mukmin, di mana ia menemukannya, maka ia lebih berhak memilikinya” (HR.
at-Tirmidzi. No 2687. IV/h. 348 dan Ibnu Majah, No. 4169. II/h. 1395).
«مَا أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ
الإِزَارِ فَفِي النَّارِ»
“Bagian kain yang memanjang ke bawah
menutupi dua mata kaki adalah berada di neraka.” (HR. Al-Bukhari dari Abu
Hurairah, No.5787, VII/h. 141)
بَيْنَا
رَجُلٌ يَجُرُّ إِزَارَهُ، إِذْ خُسِفَ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلَّلُ فِي الأَرْضِ
إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
“Ketika seorang
laki-laki menyeret kainnya karena rendah (menutupi mata kaki), maka ia berbuat
sombong di muka bumi hingga hari kiamat”[Bukhari, No. 5790, Jil. VII/h. 141]
لاَ يَنْظُرُ
اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ
“Allah tidak akan melihat (merahmati)
orang yang meyeret kainnya karena sombong” (HR. Imam al-Bukhari dari Ibn Umar
ra, No. 5783, Jil. VII/h. 141])
«مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ لَمْ
يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ القِيَامَةِ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي، إِلَّا أَنْ أَتَعَاهَدَ
ذَلِكَ مِنْهُ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَسْتَ
مِمَّنْ يَصْنَعُهُ خُيَلاَءَ»
“Siapa yang menyeret kainnya dengan
sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” Abu Bakar berkata:
“Ya Rasulullah, sesungguhnya salah satu bagian kainku menjulur. Hanya saja aku
harus terus menjaganya (jika tidak boleh menjulur).” Maka Nabi saw. bersabda:
“Kamu tidak termasuk orang yang melakukannya dengan sombong” (HR. Imam al-Bukhari
dari Ibn Umar, No. 5784, Jil. VII/h. 141]
لاَ يَنْظُرُ
اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا
“Pada hari kiamat, Allah tidak akan
melihat (merahmati) orang yang menjulurkan kainnya karena sombong” (HR. Imam
al-Bukhari dari Abu Hurairah, No. 5788, Jil. VII/h. 141]
بَيْنَمَا
رَجُلٌ يَمْشِي فِي حُلَّةٍ، تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ، مُرَجِّلٌ جُمَّتَهُ، إِذْ
خَسَفَ اللَّهُ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
“Ketika seorang laki-laki berjalan
dengan pakaian yang membuat dirinya bangga, menata rambut belakangnya sampai
bahu, seketika itu Allah merendahkannya, maka ia akan tenggelam sampai hari
kiamat.” (HR. Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah, No. 5789, Jil. VII/h. 141]
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak masuk surga orang yang di hatinya
terdapat sifat sombong seberat atom.”(HR. Imam Muslim dari Ibn Mas’ud, No. 147,
Jil. I/h. 93]
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا
لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang membuat aturan baru
dalam masalah agama kami, yang tidak kami perintahkan, maka tertolak.”(HR.Imam
Muslim, No 1718, Jil. III/h. 1343)
0 Comment:
Post a Comment